NEW STEP BY STEP MAP FOR PERKENTOTAN

New Step by Step Map For perkentotan

New Step by Step Map For perkentotan

Blog Article

Sambil menikmati pijatan dari mbak Wati, kunyalakan TV yang ada di ruangan ini. Memang aku tak bisa melihat dengan leluasa, tapi lumayanlah masih bisa dengar.

Kesabaran mas Fahmi untuk membuatku terangsang penuh berakhir manis. Aku yang tadinya mulai panik saat menyaksikan besarnya kontol mas Fahmi, kini berangsur-angsur mulai menikmati permainan jemarinya di bibir memekku. Geli bercampur nikmat yang lebih daripada saat ia bermain di putingku, rasa itu kini menjalar dan menguasai tubuhku.

Kami masih terus ngobrol sampai dia memijat punggung dan tanganku, kemudian memintaku berbalik dan mengulangi pijatannya dari kakiku. Lagi-lagi tubuhku menggelinjang saat tangannya mulai menyentuh pahaku, tapi kucoba menahan sebisa mungkin.

Mbak Wati kemudian memapahku ke bathtub. Dia lalu menyiramiku dengan air dingin, membuatku menggigil. Setelah itu dia keringkan tubuhku dengan handuk. Di matras tempatku di perkosa tadi, ternyata alasnya sudah diganti oleh pak Wawan. Aku dibiarkan saja duduk disitu sambil terus menangis.

Sementara aku kian merasa berdosa, seorang wanita alim berjilbab, seorang istri setia, tapi sedang naik turun di atas tubuh pria lain, dengan kontolnya berada di dalam memekku.

Tapi kini aku sedang telanjang bulat, dengan seorang wanita lain yang juga telanjang bulat, yang tadi sudah membuatku two kali merasakan orgasme.

Saat sedang asyik-asyik bermain-most important dengan Hansen ku dengar ada suara motor yang masuk ke halaman rumahku. Saat kutengok dari dalam rumah ternyata itu adalah Susan, kawanku sejak kuliah yang kebetulan mendapat pekerjaan juga di kota ini.

Yang ada dalam pikiranku malam itu hanyalah kenikmatan kontol Abah saat mengobok-obok liang peranakanku.8964 copyright protection169712PENANA1GB3vnroFT 維尼

Kedua orangtuaku pun tertawa melihat tingkahku yang mengingatkan mereka akan dulu saat ayahku pertama kali berangkat 40hari dakwah setelah menikah dengan ibuku. Dan sudah jelas apa yang terjadi malam harinya, kerinduan tubuh kami untuk menjadi satu harus segera di penuhi. Jalan-jalan malam sebagai alasan saja untuk kami keluar meninggalkan rumah, padahal hanya ingin mencari ruang khusus dimana aku dan mas Fahmi bisa mendesah sepuasnya tanpa khawatir akan di dengar oleh orang lain. 8964 copyright protection169712PENANAE2ttjE1NxP 維尼

Kedua tanganku pun menggenggam ujung ranjang untuk menahan tubuhku tetap pada posisinya. Suara decit ranjang yang terdengar pilu karena menahan kuatnya tenaga orang arab kini bersenandung berirama dengan suara benturan kedua tubuh kami.

Nafas mas Fahmi yang menderu cepat bisa kurasakan di telingaku. Begitu pula mas Fahmi yang semakin bersemangat menggempur selakanganku karena desahan dan lenguhanku. Malam itu aku belajar akan kenikmatan baru yang seharusnya aku bisa rasakan dari dulu. Putingku yang tergencet oleh dada mas Fahmi justru menambah kenikmatan yang kurasakan karena bergesekan dengan tubuh mas Fahmi.

Kedua tanganku bertumpu pada dada bidang Abah Mahmud sementara kepalaku menengadah dengan mata terpejam karena kenikmatan yang luar biasa dan bertubi-tubi. Aku pun tak mampu menahan gejolak orgasme saat tiba-tiba kedua tangan Abah meremas toketku dan memilin putingku.8964 copyright protection169712PENANAIgZRCeya34 維尼

Bagian bokong hingga ujung kaki kini ngentot terekspos penuh dan memanjakan mata sang kyai yang memang sudah kunanti selama ini. Aku pun hanya bisa menggigit bibir menanti perlakuannya yang berikutnya. Aku berusaha menahan desisanku saat merasakan tangan Abah Mahmud meremasi bokongku.

Abah kemudian memberikan isyarat untuk aku berganti posisi. Aku paham betul maksudnya dan itu juga yang sudah kunanti sejak tadi. Kuambil posisi jongkok dengan punggungku menghadap Abah Mahmud.

Report this page